SITUS ARTIKEL : Kompas.com
JUDUL BERITA : Diaiaya Dokter hingga Babak
Belur, Bocah SD Lapor Polisi
KEJADIAN : Kamis, 05/03/2015
NAMA KORBAN :
Frengki Kune
STATUS : Pelajar kelas IV SD GMIT 4 Kefamenanu, Kabupaten Timor
Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT)
PERKARA/PENJELASAN : Frengki yang
ditemui Kompas.com di ruang Sentral Pelayanan Kepolisian (SPK) seusai
memberikan laporan polisi, Kamis (5/3/2015), mengaku ia datang melapor bersama
ibunya setelah wajahnya ditinju berulang oleh BM. Kejadian itu, kata Frengki,
berawal ketika ia pulang dari sekolah bersama teman-temannya menuju rumah
mereka di seputaran Pasar Baru, Kelurahan Benpasi.
Saat
mereka berada di persimpangan Hotel Livero, mereka yang jalan rombongan,
termasuk dengan Elisa Malelak --anak sang dokter-- saling mengejek sehingga
Elisa tersinggung lalu menangis. Setiba di rumahnya, Elisa melaporkan kejadian
itu ke orangtuanya.
“Waktu
kami jalan sampai di simpang tiga Taman Kanak-Kanak menuju pasar baru, dokter
datang dengan Elisa pakai motor, lalu cegat saya. Dokter lalu turun dari motor
dan tumbuk
(tinju),tempeleng dan
tendang saya di muka berulangkali dan juga di badan sampai darah keluar dari hidung
dan mulut, serta sakit di bagian badan dan kaki,” beber Frengki.
Setelah
puas menganiaya dirinya, kata Fengki, dokter tersebut kemudian langsung pulang.
Sementara itu, Frengki yang sudah kesakitan lantas bersama seorang temannya
pulang ke rumah dan memberitahukan hal itu kepada orang tuanya.
Laporan
Frengki di ruang SPK Kepolisian Resor TTU diterima oleh Brigadir Kepala Ator
Subroto dan Brigadir Dua Asmar Usman. Kepada Kompas.com, Ator Subroto mengatakan, pihaknya baru saja
menerima laporan tersebut dan selanjutnya korban akan dibawa ke Rumah Sakit
Umum (RSU) Kefamenanu untuk divisum.
Sementara
itu, dihubungi secara terpisah, Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat
Kepolisian Resor TTU Ipda I Ketut Suta menyatakan akan memberikan keterangan
pers soal kasus tersebut pada Jumat (6/3/2015) esok.
PENULIS : Kontributor Kupang, Sigiranus
Marutho Bere
EDITOR : Farid Assifa
KESIMPULAN : Dasar malasah ini
terjadi di karenakan oleh anak-anak yang saling mengejek dan salah satu
diantaranya tersinggung. Seharusnya masalah ini bisa diselesaikan dengan cara
damai/kekeluargaan, tidak dengan kekerasan. Karena perkara ini adalah
penganiayaan yang mana orang tua belum mendapat kejelasan tentang masalah ini
yang bermula dari sebuah ejekan.
Masalah ini juga merupakan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), karena anak mempunyai hak mendapat perlindungan yang berdasarkan Konvensi Hak Anak PBB Tahun
1989.
Sebaiknya orang tua Elisa menemui orang tua
Frengki dan bicara mengenai masalah yang terjadi, setelah itu ceritakan
persoalan yang terjadi. Karena akan indah dan akan damai jika masalah kecil diselesaikan tanpa ada permasalahan yang lainnya. Karena masalah
Elisa yang diejek akan membuat orang tua kesal, sementara orang tua Frengki
akan kesal karena anaknya dianiaya. Karena yang terjadi seperti itu, sebaiknya
ada perdamaian antar orang tua agar masalah tersebut tidak berkepanjangan.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar